Feed-Back

Kemarin-kamarin rasanya dadaku terasa sesak. Sangatlah tidak menyenangkan ketika merasa dimusuhi orang. Terlebih ketika merasa tidak bersalah atas apa yang dipersalahkan. Kabar angin berhembus dengan kencang dan berbau busuk kabar-kabar yang tidak berdasar fakta. Selentingan-selentingan luapan emosi yang menghapus jejak-jejak kebaikan dimasa lampau, terkikis habis oleh satu kealfaan oleh pikiran sempit dan ego.

Kita tidak pernah diajarkan untuk membalas keburukan orang lain. Sakit ketika kita merasa terzolimi. Tapi apa daya, dendam tidak diperkenankan oleh Tuhan. Ada kalanya kita harus diam sejenak untuk memikirkan banyak hal.

Aku bertanya pada diriku sendiri, bagaimana sikapku terhadap orang lain. Jangan-jangan aku yang salah. Konon pepatah mengatakan, jangan mempertanyakan bagaimana sikap seseorang terhadapmu tapi tanyakanlah bagaimana kamu bersikap pada orang lain. Alih-alih menuding hidung orang. Setiap kita tersudut oleh kesalahan yang kita buat, terkadang kita malah menjadi lebih buruk dan melempar kesalahan kepada orang lain....mengerikan.

Tak apa mengakui kebusukkan diri sendiri. Jika salah, mengakullah dan pertanggungjawabkan secara ikhlas. Meminta maaf, salah satu cara yang sederhana yang terkadang sulit dilakukan. Merendahkan gengsi, ego dan melapangkan hati. Jika kau sudah meminta maaf dengan ikhlas dan tidak dimaafkan, ya sudahlah... biarlah sudah menjadi urusan Tuhan. Hati orang hanya Dia yang menggenggam.

Komentar

Postingan Populer