Anak SD pakai motor?
Kemarin,
saya mengajar kelas 6 SD. Di saat istirahat Kelas IPA siang ada yang berteriak
kalau ada yang jatuh. Saya duduk santai karena mengira mereka jatuh-jatuhan,
karena sering bercanda saling dorong di lorong. Namun ketika saya menoleh ke
belakang kursi yang saya duduki, seorang anak laki-laki masuk dengan muka lebam
dan penuh baret. Kali ini bukan bercanda, jatuh betulan!
Saya
sontak berdiri dan membawanya ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Mukanya sudah
dibersihkan dan diobati… baru saya sadar ternyata bajunya koyak dan celananya
kotor. Ternyata dibaliknya tangan dan kakinya berdarah-darah. Saya cukup syok
dan cepat-cepat meminta yang lain membeli perban.
“Jatuh
dimana?”
“Disitu,
dari motor, spion saya pecah…”
Saya
terperangah, “anak SD mengendarai motor?”. “Yang sakit bagian mana lagi?”
“Kakak
gak marah?” Tanya anak tersebut dengan nada ketakutan.
Saya
tersenyum dan menggelengkan kepala.
“Udah
ini aja.”
“Mau
pulang sekarang? Dianter Pak Iki atau Kak Fahmi yah…”
“Ngga,
takut dimarahin.”
“Nggak
akan…nanti dijelasin sama kakak.”
“Belajar
aja, nanti pulangnya bareng sama yang lain.”
Si anak
mengikuti kelas saya hingga selesai. Sesekali waktu saya meliriknya karena
khawatir ada luka dalam. Anak itu tampak berusaha tidak kesakitan tapi saya
tahu bagaimana rasanya jatuh diaspal dan tertimpa motor. Di akhir kelas saya
berpesan agar anak-anak tidak memakai motor sebelum waktunya atau baru
diperbolehkan jika usianya sudah cukup untuk memiliki SIM.
Ketika
kami keluar kelas, ayah si anak sudah ada didepan lobi. Dia memarahi anaknya di
muka umum. Kalau saya lupa kalau saya tenaga pendidik mungkin saya sudah
memarahi ayah anak itu. Kenapa?
Dear
orang tua dimanapun anda berada, kendaraan bermotor bukan peruntukan bagi
anak-anak. Bagi Anda yang menginzinkan putra anda mengendarai motor artinya anda sudah melakukan kesalahan. Anak-anak
belum bisa berpikir dengan tepat mana yang baik, buruk, berbahaya atau tidak. Anak
di bawah umur belum memiliki kestabilan emosi. Sehingga akan mudah terbawa
emosi saat berkendara. Keaadaan demikian dapat membahayakan dirinya ataupun
pengguna jalan lainnya.
Padahal
kita tahu apa yang terjadi pada putra seorang musisi ternama, mari kita ambil
pelajaran supaya kita tidak memberikan kendaraan bermotor kepada anak-anak demi
keselamatan anak anda ataupun pengguna jalan lainnya.
Komentar
Posting Komentar