Seperlunya saja....

Saya teringat cerita dosen yang senang bercerita sebelum memulai kuliah,

Suatu hari ada mahasiswa saya bertanya mengapa saya menggunakan handphone yang jadul padahal saya mampu membeli handphone yang canggih. Tahukan kamu bentuk handphone apa yang digunakan oleh profesor pembuat handphone tercanggih? Dia sama saja dengan saya, menggunakan yang jadul.

Saya sama saja dengan mahasiswa yang ingin tahu urusan orang lain. Lalu saya juga bertanya kepada beliau, mengapa dia menggunakan handphone jadul. Menurut sang profesor, dia menggunakan apa yang dia inginkan dan benar dia butuhkan. Dia hanya membutuhkan hanphone yang dapat bertelepon dan ber-SMS ria saja. Dia tidak membutuhkan kamera karena tidak suka memfoto, dia tidak butuh games karena dia sibuk, dia tidak membutuhkan layanan internet di hanphone karena dia merasa lebih leluasa menggunakan komputer, dan dia juga tidak bisa mendengarkan radio atau lagu yang disimpan dalam handphonenya karena sulit berkonsentrasi saat beraktifitas.

Alasan saya menggunakan handphone jadul, ya sama dengan si profesor. Yah... gunakan teknologi itu seperlunya saja. Bukan hanya handphone tapi produk-produk teknologi lainnya, pilih dan pilah, gunakan seperlunya saja. Matikan handphone kalau sedang belajar atau bekerja bila akan mengganggu keberlangsungannya. Atau tak usahlah nangkringin layar berjam-jam untuk menggunakan jejaring sosial jika tidak mengisi pundi-pundi rupiah dan amalanmu. Jangan sampai teknologi yang ada mengurangi atau menghalangi produktifitasmu.

Komentar

  1. tak usahlah nangkringin layar berjam-jam untuk menggunakan jejaring sosial jika tidak mengisi pundi-pundi rupiah dan amalanmu. Jangan sampai teknologi yang ada mengurangi atau menghalangi produktifitasmu.( that's the point)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer