yang Terlupakan

Dear blog Gy yang terlupakan....

Apa kabar? Maaf, bahkan pasword pun terhempas dan terlupa..dari benakku. Aku tak bermaksud mengabaikanmu. Aku tak ingin meratapi nasib pada dinding. Aku mencoba menapaki hari demi hari tanpa keluh dan kesah, aku coba semampuku untuk tetap menjadi aku, aku coba semampuku untuk melawan ketakutan-ketakutan yang terpendam dalam, aku mencoba bersyukur atas apa yang telah aku terima dan sudah aku putuskan untuk mencoba melakukan yang terbaik dan berbahagia.

Kata Kang Badri, Teh Fitri juga Kang Aris...yang selalu bertanya, "Kapan bahagia Gy?" dan harus kujawab "Aku bahagia hari ini". Sungguh tersiakan waktuku untuk berisak tangis meresapi ketidak bermaknaan. seperti halnya aku tidak mensyukuri apa yang telah aku peroleh.

Kata maaf seperti bulir-bulir air yang terbawa dan tertiup pada hembusan angin yang menerpa wajah. Sarat akan makna dan ketulusan tapi belum tentu demikian dihadapan manusia lain. Bagai raga yang tak bernyawa. Aku coba tuk kumpulkan serpihan demi serpihan. Kucoba rajut helai demi helai seperti saat membuat tas rajutan. Satu... utuh. Mungkin memang perlu waktu, kesabaran dan ketelitian untuk kudapatkan yang aku maui.

Komentar

Postingan Populer