Menunda

Saya punya planing borad yang dipasang pas didepan meja kerja/belajar. Papan itu nganggur ampir setaun ini. Biasanya penuh dengan tulisan aktifitas selama sebulan. Semenjak jadwal kerja gak tetap, saya jadi kesulitan untuk mengisi papan tersebut. Bukan cuma karena itu, tapi juga keengganan saya untuk kembali ke kampus.

So silly. Jelas-jelas di papan itu ada tulisan, menunda sebuah pekerjaan akan membuat pertentangan di dalam diri. Saya pernah tidak menghiraukan dan tidak mengerti maksudnya. Kini, saya menyadari maknanya. Saya tidak memanfaatkan papan ini untuk menulis tugas-tugas saya seperti biasanya. Alhasil, saya lupa dengan apa yang saya harus kerjakan. Tertunda, menumpuk dan saya betul-betul menjadi orang yang merugi terlindas oleh waktu.

Padahal, Tuhan telah mengingatkan saya.
Demi masa,[1]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,[2]. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”[3](Q.S. Al-Ashr)


Yah, nasi sudah menjadi bubur. Yang sudah biarlah jadi pelajaran. Mari berlari mengejar ketertinggalan. Memperbaiki diri agar tidak mengulang kesalahan yang sama. STOP MENUNDA, DO IT NOW. Chayo... selama Tuhan masih memberi kesempatan kita menghirup oksigen, selama itu pula kita diberi kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu.


Bismillah....

Komentar

Postingan Populer